Minggu, 30 September 2012
Jembatan Alami Terbesar di Dunia
Jembatan ini disebut Jembatan Peri (Xian Ren Qiao) atau Bridge Fairies, Jembatan ini terbentuk ketika gunung kapur Karst menembus sungai Buliu . Jembatan Fay sekitar 40 km (garis lurus) barat laut dari Fengshan di provinsi barat laut Guangxi, Cina. Sampai saat ini, tempat ini belum begitu dikenal di luar China.
Sumber: http://www.memobee.com/index.php?do=c.every_body_is_journalist&idej=6197
Sumber: http://www.memobee.com/index.php?do=c.every_body_is_journalist&idej=6197
Ide Memodifikasi iPad paling aneh
1. Mesin Ketik iPad
Mesin ketik bernama USB Typerwriter ini bisa disambungkan ke iPad dan berfungsi sebagai keyboard. Setelah terkoneksi dengan iPad, Anda dapat mengetik seperti biasa layaknya menggunakan mesin ketik. Selama mengetik, iPad akan bergerak dari kanan ke kiri, sama seperti yang terjadi jika mengetik dengan mesin ketik sungguhan.
2. iPad Arcade Anda pecinta game arcade? Produk bernama iCADE ini dapat berfungsi sebagai kabinet untuk menjadikan iPad Anda berbentuk seperti sebuah video game arcade. Nuansa retro yang ditampilkan serta layar sentuh canggih dari iPad merupakan kombinasi yang sempurna dari dua perangkat ini.
3. iPad iBook big Kali ini seseorang mengkombinasi iPad dengan iBook, laptop buatan Apple yang pertama kali dirilis pada tahun 1999. Modifikasi ini akan mengobati kerinduan akan iBook namun tetap mengandalkan performa tinggi dari iPad. iBook sendiri kini sudah digantikan oleh MacBook.
4. iPad Guitar Effect big Tak jelas apa maksudnya, seseorang mencoba menjadikan iPad sebagai salah satu pedal effect untuk gitarnya.
Sumber: serba-serbi.hanifanews.com
2. iPad Arcade Anda pecinta game arcade? Produk bernama iCADE ini dapat berfungsi sebagai kabinet untuk menjadikan iPad Anda berbentuk seperti sebuah video game arcade. Nuansa retro yang ditampilkan serta layar sentuh canggih dari iPad merupakan kombinasi yang sempurna dari dua perangkat ini.
3. iPad iBook big Kali ini seseorang mengkombinasi iPad dengan iBook, laptop buatan Apple yang pertama kali dirilis pada tahun 1999. Modifikasi ini akan mengobati kerinduan akan iBook namun tetap mengandalkan performa tinggi dari iPad. iBook sendiri kini sudah digantikan oleh MacBook.
4. iPad Guitar Effect big Tak jelas apa maksudnya, seseorang mencoba menjadikan iPad sebagai salah satu pedal effect untuk gitarnya.
Sumber: serba-serbi.hanifanews.com
Danau di atas danau???
Faroe - Pemandangan yang tak biasa ada di Kepulauan Faroe, Denmark. Bayangkan saja, di sini terdapat sebuah danau yang berada di atas danau lainnya. Kok bisa, ya?
Jika traveling ke Denmark, coba sempatkan untuk mampir ke Faroe. Ya, kepulauan ini adalah salah satu tempat cantik di dunia yang juga dikenal dengan pemandangannya yang mirip suatu tempat di negeri dongeng. Pulau ini berada di antara Islandia dan Norwegia. Sekelilingnya adalah perairan Samudera Atlantik.
Di kepulauan tersebut, ada Pulau Vagar yang punya danau unik. Namanya Leitisvatn, ini adalah danau terbesar di Kepulauan Faroe. Dari Amusing Planet, Senin (24/9/2012), luas danau ini sekitar 3,4 km persegi.
Yang membuat danau ini unik tentu karena pemandangannya. Jika dilihat sepintas, danau ini seperti memiliki dua susun permukaan air. Satu permukaan ada di bawah dengan ukuran yang cukup luas dan satu lagi di atasnya dengan ukuran yang lebih kecil. Terdengar agak mustahil memang, tapi itulah yang bisa Anda saksikan di sini.
Namun ternyata, hal itu hanyalah ilusi belaka. Pemandangan alam yang terlalu cantik di Danau Leitisvatn memang selalu mampu menghipnotis tiap pengunjungnya. Sekilas memang danau ini seperti dua tingkat, tapi jika dilihat secara seksama sebetulnya tidak.
Danau yang berada hanya 30 mdpl ini memang terbelah dengan sebuah bukit. Jika Anda melihat dari posisi yang lebih tinggi, danau ini terlihat seperti memiliki dua tingkat. Ini karena bentuk bukit yang tingginya sekitar 100 meter tersebut agak tegak.
Keunikan ini mampu membuat Danau Leitisvatn menjadi sangat terkenal. Banyak wisatawan yang penasaran dengan foto-foto danau cantik ini yang sudah terlebih dahulu tersebar di internet. Kebanyakan dari mereka ingin datang untuk membuktikan sendiri pemandangan yang ada di sana.
Seiring tenarnya Danau Leitisvatn, muncul konflik di antara penduduk desa setempat, karena nama danau diambil dari satu nama desa saja. Padahal danau ini masuk juga ke dalam kawasan desa yang lainnya. Walaupun begitu, nama Danau Leitisvatn sudah terlanjur terkenal. Namun, untuk saling menghormatinya, penduduk setempat sepakat untuk menyebutnya dengan nama Vatni yang berarti danau.
Sumber: www.galaxymaya.com
Jika traveling ke Denmark, coba sempatkan untuk mampir ke Faroe. Ya, kepulauan ini adalah salah satu tempat cantik di dunia yang juga dikenal dengan pemandangannya yang mirip suatu tempat di negeri dongeng. Pulau ini berada di antara Islandia dan Norwegia. Sekelilingnya adalah perairan Samudera Atlantik.
Di kepulauan tersebut, ada Pulau Vagar yang punya danau unik. Namanya Leitisvatn, ini adalah danau terbesar di Kepulauan Faroe. Dari Amusing Planet, Senin (24/9/2012), luas danau ini sekitar 3,4 km persegi.
Yang membuat danau ini unik tentu karena pemandangannya. Jika dilihat sepintas, danau ini seperti memiliki dua susun permukaan air. Satu permukaan ada di bawah dengan ukuran yang cukup luas dan satu lagi di atasnya dengan ukuran yang lebih kecil. Terdengar agak mustahil memang, tapi itulah yang bisa Anda saksikan di sini.
Namun ternyata, hal itu hanyalah ilusi belaka. Pemandangan alam yang terlalu cantik di Danau Leitisvatn memang selalu mampu menghipnotis tiap pengunjungnya. Sekilas memang danau ini seperti dua tingkat, tapi jika dilihat secara seksama sebetulnya tidak.
Danau yang berada hanya 30 mdpl ini memang terbelah dengan sebuah bukit. Jika Anda melihat dari posisi yang lebih tinggi, danau ini terlihat seperti memiliki dua tingkat. Ini karena bentuk bukit yang tingginya sekitar 100 meter tersebut agak tegak.
Keunikan ini mampu membuat Danau Leitisvatn menjadi sangat terkenal. Banyak wisatawan yang penasaran dengan foto-foto danau cantik ini yang sudah terlebih dahulu tersebar di internet. Kebanyakan dari mereka ingin datang untuk membuktikan sendiri pemandangan yang ada di sana.
Seiring tenarnya Danau Leitisvatn, muncul konflik di antara penduduk desa setempat, karena nama danau diambil dari satu nama desa saja. Padahal danau ini masuk juga ke dalam kawasan desa yang lainnya. Walaupun begitu, nama Danau Leitisvatn sudah terlanjur terkenal. Namun, untuk saling menghormatinya, penduduk setempat sepakat untuk menyebutnya dengan nama Vatni yang berarti danau.
Sumber: www.galaxymaya.com
Hotel unik yang memiliki kamar anti gravitasi
Banyak alasan orang menginap di hotel saat bepergian karena alasan kenyamanan. Tapi ada juga yang bermalam di sebuah hotel tertentu karena ingin merasakan keunikan yang tidak bisa mereka dapatkan di tempat lain.
Beranikah Anda tidur melawan gravitasi? Ranjang ada di langit-langit dan semua perabotan tetap di lantai.
Nah, yang seperti ini hanya bisa dinikmati di sebuah hotel di Berlin, Jerman. Bayangkan saja semua kamar di hotel ini temanya berbeda-beda dan tidak ada yang sama satu sama lain.
Nah..ada kamar yang menyerupai sel penjara, kamar galian tambang, kamar yang horror dengan ranjang peti mati, dan kamar anti gravitasi dengan benda-benda yang melayang.
Sumber : http://www.memobee.com/index.php?do=c.every_body_is_journalist&idej=5908
Jumat, 28 September 2012
Merawat Baterai Laptop
(1.) Jangan simpan laptop di atas kasur/ karpet/ sofa.
Laptop butuh sirkulasi udara karena dia mengeluarkan panas.
Kalau kita simpan di kasur, panasnya tidak akan keluar.
(2.) Gunakan cooling pad. Cooling pad bisa membantu meredam suhu laptop yang panas. Laptop dan baterai jadi tidak panas. Usahakan cari yang arah anginnya meniup dari bawah ke atas. jangan arah anginnya ke bawah / menghisap udara.
(3.) Laptop zaman sekarang sudah canggih. Jadi, kalau misalnya lagi dicharge terus sampai penuh, dia bakal memutus arus dengan sendirinya. Jadi tidak perlu dicabut adaptornya.
(4.) Kalau laptop ga dipakai dalam waktu lama (misalnya seminggu) batere laptop sebaiknya disimpan saja. Simpan di dalam plastik kering, terus simpan di tempat yang sejuk. kalau bisa simpan pula beberapa silica gel untuk mencegah kelembaban.
(5.) Jangan simpan laptop atau batere laptop di dalam mobil yang terkena sinar matahari. Ini dapat mempengaruhi kinerja laptop.
(6.) Kalibrasi baterai laptop minimal sebulan sekali. Cara kalibrasi adalah pakai baterai laptop sampai kira-kira tersisa 10 – 15%, lalu charge sampe penuh. Hal ini akan menggerakkan seluruh sel-sel yang ada di dalam baterai, sehingga kondisinya selalu prima.
(7.) Baterai atau laptop jangan sampai terbentur apalagi terjatuh. Jangan juga disimpan/ditindih benda berat, karena akan rentan terhadap arus pendek/korslet sehingga menyebabkan overheating.
(8.) Jangan sampai kena air. Tahu sendiri akibatnya. Walaupun nantinya kering dan bisa dipakai lagi,jamur dan korosi akan menggerogoti fisik si baterai itu sendiri.
(9.) Selalu pakai baterai dan charger original. Tentu yang original lebih terjamin kualitasnya?
(10.)kalau lagi pakai laptop tanpa baterai, usahakan tegangan listrik di rumah kita stabil. Caranya adalah dengan pakai stabilizer. kalau tidak ada stabilizer, sebaiknya baterai dipasang aja. Harga baterai tidak sebanding dengan kerusakan laptop! lebih baik lagi pakai UPS… jadi saat tiba-tiba listrik mati, laptop masih hidup dan kita masih sempat shutdown..
(11.)kalau laptop sering di on-offkan , sebaiknya tidak usah dimatikan lebih baik tapi di mode sleep saja. Karena tenaga yang diperlukan pada saat laptop menyala itu lebih kecil dibandingkan waktu pertama menyalakan laptop.
(12.)Gunakan power management pada control panel. Set brightness di bawah 50%, jangan pakai screen saver aneh-aneh, pakai blank karena paling irit power, set waktunya juga agar tidak telalu lama. Set juga power jadi max battery.
sumber: http://caritauaja.info/tips-trik/tips-cara-merawat-baterai-laptop
(2.) Gunakan cooling pad. Cooling pad bisa membantu meredam suhu laptop yang panas. Laptop dan baterai jadi tidak panas. Usahakan cari yang arah anginnya meniup dari bawah ke atas. jangan arah anginnya ke bawah / menghisap udara.
(3.) Laptop zaman sekarang sudah canggih. Jadi, kalau misalnya lagi dicharge terus sampai penuh, dia bakal memutus arus dengan sendirinya. Jadi tidak perlu dicabut adaptornya.
(4.) Kalau laptop ga dipakai dalam waktu lama (misalnya seminggu) batere laptop sebaiknya disimpan saja. Simpan di dalam plastik kering, terus simpan di tempat yang sejuk. kalau bisa simpan pula beberapa silica gel untuk mencegah kelembaban.
(5.) Jangan simpan laptop atau batere laptop di dalam mobil yang terkena sinar matahari. Ini dapat mempengaruhi kinerja laptop.
(6.) Kalibrasi baterai laptop minimal sebulan sekali. Cara kalibrasi adalah pakai baterai laptop sampai kira-kira tersisa 10 – 15%, lalu charge sampe penuh. Hal ini akan menggerakkan seluruh sel-sel yang ada di dalam baterai, sehingga kondisinya selalu prima.
(7.) Baterai atau laptop jangan sampai terbentur apalagi terjatuh. Jangan juga disimpan/ditindih benda berat, karena akan rentan terhadap arus pendek/korslet sehingga menyebabkan overheating.
(8.) Jangan sampai kena air. Tahu sendiri akibatnya. Walaupun nantinya kering dan bisa dipakai lagi,jamur dan korosi akan menggerogoti fisik si baterai itu sendiri.
(9.) Selalu pakai baterai dan charger original. Tentu yang original lebih terjamin kualitasnya?
(10.)kalau lagi pakai laptop tanpa baterai, usahakan tegangan listrik di rumah kita stabil. Caranya adalah dengan pakai stabilizer. kalau tidak ada stabilizer, sebaiknya baterai dipasang aja. Harga baterai tidak sebanding dengan kerusakan laptop! lebih baik lagi pakai UPS… jadi saat tiba-tiba listrik mati, laptop masih hidup dan kita masih sempat shutdown..
(11.)kalau laptop sering di on-offkan , sebaiknya tidak usah dimatikan lebih baik tapi di mode sleep saja. Karena tenaga yang diperlukan pada saat laptop menyala itu lebih kecil dibandingkan waktu pertama menyalakan laptop.
(12.)Gunakan power management pada control panel. Set brightness di bawah 50%, jangan pakai screen saver aneh-aneh, pakai blank karena paling irit power, set waktunya juga agar tidak telalu lama. Set juga power jadi max battery.
sumber: http://caritauaja.info/tips-trik/tips-cara-merawat-baterai-laptop
Sejarah Candi Borobudur
Sejarah mencatat Borobudur adalah candi terbesar yang pernah dibangun
untuk penghormatan terhadap sang Budha. Bayangkan saja bangunannya
mencapai 14.000m persegi dengan ketinggian hingga 35,29m. Sebuah
prasasti Cri Kahuluan yang berasal dari abad IX (824 Masehi) yang
diteliti oleh Prof Dr J.G. Casparis, mengungkap silsilah tiga Wangsa
Syailendra yang berturut-turut berkuasa pada masa itu, yakni Raja Indra,
Putranya Samaratungga. Kemudian, putrinya yang bernama Samaratungga
Pramodawardhani.
Pada masa Raja Samaratungga inilah mulainya dibangun candi yang bernama: Bhumisan-Bharabudhara, yang diduga berarti timbunan tanah, bukit atau tingkat-tingkat bangunan yang diidentikan dengan sebutan vihara kamulan Bhumisambharabudhara, yang mempunyai arti sebuah vihara nenek moyang dan Dinasti Syailendra di daerah perbukitan.
Letak candi ini memang diatas perbukitan yang terletak di Desa Borobudur, Mungkid, Magelang atau 42 km sebelah laut kota Yogyakarta. Dikelilingi Bukit Manoreh yang membujur dari arah timur ke barat. Sementara di sebelah timur terdapat Gunung Merapi dan Merbau, serta disebelah barat ada Gunumg Sindoro dan Gunung Sumbing.
Dibutuhkan tak kurang dari 2 juta balok batu andesit atau setara dengan 50.000m persegi untuk membangun Candi Borobudur ini. Berat keseluruhan candi mencapai 3,5 juta ton. Seperti umumnya bangunan candi, Bororbudur memiliki 3 bagian bangunan, yaitu kaki, badan dan atas. Bangunan kaki disebut Kamadhatu, yang menceritakan tentang kesadaran yang dipenuhi dengan hawa nafsu dan sifat-sifat kebinatangan. Kemudian Ruphadatu, yang bermakna sebuah tingkatan kesadaran manusia yang masih terikat hawa nafsu, materi dan bentuk. Sedangkan Aruphadatu yang tak lagi terikat hawa nafsu, materi dan bentuk digambarkan dalam bentuk stupa induk yang kosong. Hal ini hanya dapat dicapai dengan keinginan dan kekosongan.
Pada masa Raja Samaratungga inilah mulainya dibangun candi yang bernama: Bhumisan-Bharabudhara, yang diduga berarti timbunan tanah, bukit atau tingkat-tingkat bangunan yang diidentikan dengan sebutan vihara kamulan Bhumisambharabudhara, yang mempunyai arti sebuah vihara nenek moyang dan Dinasti Syailendra di daerah perbukitan.
Letak candi ini memang diatas perbukitan yang terletak di Desa Borobudur, Mungkid, Magelang atau 42 km sebelah laut kota Yogyakarta. Dikelilingi Bukit Manoreh yang membujur dari arah timur ke barat. Sementara di sebelah timur terdapat Gunung Merapi dan Merbau, serta disebelah barat ada Gunumg Sindoro dan Gunung Sumbing.
Dibutuhkan tak kurang dari 2 juta balok batu andesit atau setara dengan 50.000m persegi untuk membangun Candi Borobudur ini. Berat keseluruhan candi mencapai 3,5 juta ton. Seperti umumnya bangunan candi, Bororbudur memiliki 3 bagian bangunan, yaitu kaki, badan dan atas. Bangunan kaki disebut Kamadhatu, yang menceritakan tentang kesadaran yang dipenuhi dengan hawa nafsu dan sifat-sifat kebinatangan. Kemudian Ruphadatu, yang bermakna sebuah tingkatan kesadaran manusia yang masih terikat hawa nafsu, materi dan bentuk. Sedangkan Aruphadatu yang tak lagi terikat hawa nafsu, materi dan bentuk digambarkan dalam bentuk stupa induk yang kosong. Hal ini hanya dapat dicapai dengan keinginan dan kekosongan.
Museum Fatahillah
Museum Sejarah Jakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Museum Fatahillah
memiliki peran yang penting sebagai saksi bisu perkembangan kota ini.
Museum fatahilah terletak di Jl. Taman Fatahillah No.2 – Jakarta,
gedung ini merupakan sebuah gedung tua peninggalan kolonial Belanda yang
dibangun pada tahun 1620-1707 atas perintah Gubernur Jendral J.P Coen
semasa VOC berkuasa dengan luas bangunan 13 ribu meter persegi. Awalnya
gedung ini difungsikan sebagai kantor Balai Kota, sebelum akhirnya berubah menjadi Museum Sejarah Jakarta tanggal 30 Maret 1974.
Di Museum Sejarah Jakarta. Bangunan yang dulunya merupakan Stadhuis (Balai Kota) Batavia tersebut, banyak menyimpan pesona. Dari segi fisik bangunannya memiliki daya tahan luar biasa. Bangunan itu peletakan batu pertamanya dilakukan 25 Januari 1707 oleh Petronella Wilhelmina van Hoorn (8) putri Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu van Hoorn. Berarti bangunan itu berumur hampir 300 tahun, dan masih utuh hingga sekarang. Kayu-kayunya belum lapuk, apalagi dinding betonnya masih kokoh hingga saat ini. Pintu bagian depan, masih menampakkan keangkuhannya. Terbuat dari kayu jati tebal sekitar 10 sentimeter, dan tinggi lebih dari tiga meter. Dicat berwarna merah menyala, pintu tersebut tampak kokoh dan berwibawa.
Sementara itu ketika memasuki bagian dalam gedung, tampak anggun tetapi sederhana. Hanya anak tangga menuju lantai dua yang terkesan mewah. Anak tangga tersebut dicat berwarna merah dan dihiasi Singa berukir di bagian bawahnya.
Di bagian bawah gedung, tersimpan puluhan koleksi berharga. Mulai dari batu-batuan zaman neolitikum dan peninggalan Kerajaan Purnawarman, hingga uang perak dan timbangan barang zaman Portugis.
Di bagian atas gedung, tersimpan puluhan koleksi barang-barang furniture. Kursi jati berumur ratusan tahun, meja pertemuan zaman Belanda, lemari arsip zaman VOC, tempat tidur raksasa, hingga kursi santai dan cermin kuno semua tersedia. Bahkan lukisan kayu yang menggambarkan keadilan Raja Sulaeman (Solomon) masih terpelihara dengan baik. Di samping koleksi yang dipamerkan, masih ada barang-barang lainnya seperti timbangan kuno yang belum dipamerkan karena keterbatasan ruangan.
v Di dalam museum fatahillah terdapat berbagai parasasti, diantaranya adalah :
Pada 1981 batu itu diangkat dan diletakkan di bawah cungkup seperti apa yang terlihat sekarang. Karena lokasi awal batu tersebut di tepi Sungai Ciaruteun, maka batu tersebut dikenal dengan nama Prasasti Ciaruteun.
Prasasti Telapak Gajah bergambar sepasang telapak kaki gajah yang diberi keterangan satu baris berbentuk puisi berbunyi:
jayavi s halasya tarumendrsaya hastinah airavatabhasya vibhatidam padadavayam
Terjemahannya :
Kedua jejak telapak kaki adalah jejak kaki gajah yang cemerlang seperti Airawata kepunyaan penguasa Tarumanagara yang jaya dan berkuasa.
2. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti Tugu merupakan prasasti yang terpanjang yang dikeluarkan Sri Maharaja Purnawarman. Prasasti ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Purnnawarmman pada tahun ke-22 sehubungan dengan peristiwa peresmian (selesai dibangunnya) saluran sungai Gomati dan Candrabhaga.
Prasasti Tugu memiliki keunikan yakni terdapat pahatan hiasan tongkat yang pada ujungnya dilengkapi semacam trisula. Gambar tongkat tersebut dipahatkan tegak memanjang ke bawah seakan berfungsi sebagai batas pemisah antara awal dan akhir kalimat – kalimat pada prasastinya.
Teks : pura rajadhirajena guruna pinabahuna khata khyatam purim prapya candrabhagarnnavam yayau// pravarddhamane dvavingsad vatsare sri gunau jasa narendradhvajabhutena srimata purnavarmmana// prarabhya phalguna mase khata krsnastami tithau caitra sukla trayodasyam dinais siddhaikavingsakaih ayata satsahasrena dhanusamsasatena ca dvavingsena nadi ramya gomati nirmalodaka// pitamahasya rajarser vvidaryya sibiravanim brahmanair ggo sahasrena prayati krtadaksina//
Terjemahan: “Dahulu sungai yang bernama Candrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia dan yang memilki lengan kencang serta kuat yakni Purnnawarmman, untuk mengalirkannya ke laut, setelah kali (saluran sungai) ini sampai di istana kerajaan yang termashur.
Pada tahun ke-22 dari tahta Yang Mulia Raja Purnnawarmman yang berkilau-kilauan karena kepandaian dan kebijaksanaannya serta menjadi panji-panji segala raja-raja, (maka sekarang) beliau pun menitahkan pula menggali kali (saluran sungai) yang permai dan berair jernih Gomati namanya, setelah kali (saluran sungai) tersebut mengalir melintas di tengah-tegah tanah kediaman Yang Mulia Sang Pendeta Nenekda (Raja Purnnawarmman). Pekerjaan ini dimulai pada hari baik, tanggal 8 paro-gelap bulan Caitra, jadi hanya berlangsung 21 hari lamanya, sedangkan saluran galian tersebut panjangnya 6122 busur. Selamatan baginya dilakukan oleh para Brahmana disertai 1000 ekor sapi yang dihadiahkan”
3. Prasasti Kebun Kopi
Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor
v Penjara yang ada di Museum Fatahillah :
bola-bola besi yang ada di penjara bawah tanah
Ruangan itu berbentuk setengah lingkaran, gelap, pengap, dan terletak di bagian bawah gedung tua berumur 300 tahun yang dibangun tahun 1707. Seluruh dindingnya terbuat dari tembok beton dan hanya di bagian depan terdapat jendela kecil dengan jeruji besi yang sangat kekar. Keseraman menyergap dari bangunan tua tersebut saat kita melihat puluhan bola besi seukuran bola voli. Beratnya ditaksir sekitar 100 kilogram, sehingga didorong pun sangat sulit bergerak dari tempatnya. Bola-bola besi itulah yang diikatkan pada kaki para tahanan pada zaman VOC dulu.
Selain kaki diikat bola besi, para tahanan itu dikurung dalam ruangan pengap, gelap, dan tanpa ventilasi udara. Jumlah tahanannya tidak tanggung-tanggung, bisa sekitar 80 orang di dalam ruangan pengap berukuran sekitar delapan meter dan lebar tiga meter.
Menurut bukti-bukti sejarah, bukan hanya perampok, garong, atau maling yang sempat menghuni penjara seram tersebut, tetapi mantan Gubernur Jenderal Belanda di Sri Lanka, Petrus Vuyst, pernah juga disekap dalam ruangan pengap tersebut. Penyebabnya bukan karena memberontak tetapi karena mengidap penyakit gila.
Yang lebih kejam lagi, seusai pemberontakan Cina di Batavia tahun 1740, sekitar 500 orang Cina disekap dalam ruangan sempit itu. Setiap hari para tahanan yang kurus kering itu cuma diberi nasi encer dan air tawar. Selanjutnya satu per satu orang Cina tersebut dikeluarkan dan dihukum mati dengan cara digantung di alun-alun depan Gedung Museum Sejarah Jakarta sekarang.
v Alat Musik yang ada di Museum Fatahillah :
Gambang kromong adalah sebuah seni tradisi masyarakat betawi.
2. Instrument Tanjidor
Salah satu karya terkenal yang ada di museum Fatahillah adalah Pertempuran Sultan Agung melawan J.P Coen. Lukisan terbesar karya S Sudjojono yang berukuran 3 x 10 meter, l ukisan yang dipajang di Museum Sejarah Jakarta sejak tahun 1974 ini adalah salah satu lukisan luar biasa dari S Sudjojono yang dilukis 100 persen oleh beliau sendiri tanpa bantuan orang lain.
Pada tahun 1614 VOC (yang saat itu masih bermarkas di Ambon) mengirim duta untuk mengajak Sultan Agung bekerja sama namun ditolak mentah-mentah. Pada tahun 1618 Mataram dilanda gagal panen akibat perang yang berlarut-larut melawan Surabaya. Meskipun demikian, Sultan Agung tetap menolak bekerja sama dengan VOC. Pada tahun 1619 VOC berhasil merebut Jakarta dan mengganti namanya menjadi Batavia. Markas mereka pun dipindah ke kota itu. Menyadari kekuatan bangsa Belanda tersebut, Sultan Agung mulai berpikir untuk memanfaatkan VOC dalam persaingan menghadapi Surabaya dan Banten. Maka pada tahun 1621 Mataram mulai menjalin hubungan dengan VOC. Kedua pihak saling mengirim duta besar. Akan tetapi, VOC ternyata menolak membantu saat Mataram menyerang Surabaya. Akibatnya, hubungan diplomatik kedua pihak pun putus.
Menyerbu Batavia
Sasaran Mataram berikutnya setelah Surabaya jatuh adalah desa Banten. Akan tetapi posisi Batavia yang menjadi penghalang perlu untuk dihancurkan terlebih dahulu.
Bulan April 1628 Kyai Rangga bupati Tegal dikirim sebagai duta ke Batavia untuk menyampaikan tawaran damai dengan syarat-syarat tertentu dari Mataram. Tawaran tersebut ditolak pihak VOC sehingga perang pun menjadi pilihan berikutnya. Maka, pada bulan Agustus 1628 pasukan Mataram dipimpin Tumenggung Bahurekso bupati Kendal tiba di Batavia. Pasukan kedua tiba bulan Oktober dipimpin Pangeran Mandurareja (cucu Ki Juru Martani). Total semuanya adalah 10.000 prajurit. Perang besar terjadi di benteng Holandia. Pasukan Mataram mengalami kehancuran karena kurang perbekalan. Menanggapi kekalahan ini Sultan Agung bertindak tegas. Pada bulan Desember 1628 ia mengirim algojo untuk menghukum mati Bahurekso dan Mandurareja. Pihak VOC menemukan 744 mayat orang Jawa berserakan dan sebagian tanpa kepala. Sultan Agung kembali menyerang Batavia untuk kedua kalinya.
Pasukan pertama dipimpin Adipati Ukur berangkat pada bulan Mei 1629, sedangkan pasukan kedua dipimpin Adipati Juminah berangkat bulan Juni. Total semua 14.000 orang prajurit. Kegagalan serangan pertama diantisipasi dengan cara mendirikan lumbung-lumbung beras di Karawang dan Cirebon. Namun pihak VOC berhasil memusnahkan semuanya. Maka, serangan kedua Sultan Agung pun berhasil membendung dan mengotori Sungai Ciliwung mengakibatkan timbul wabah penyakit kolera melanda Batavia. Gubernur jenderal VOC yaitu J.P. Coen tewas menjadi korban wabah tersebut.
Sumber:
Di Museum Sejarah Jakarta. Bangunan yang dulunya merupakan Stadhuis (Balai Kota) Batavia tersebut, banyak menyimpan pesona. Dari segi fisik bangunannya memiliki daya tahan luar biasa. Bangunan itu peletakan batu pertamanya dilakukan 25 Januari 1707 oleh Petronella Wilhelmina van Hoorn (8) putri Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu van Hoorn. Berarti bangunan itu berumur hampir 300 tahun, dan masih utuh hingga sekarang. Kayu-kayunya belum lapuk, apalagi dinding betonnya masih kokoh hingga saat ini. Pintu bagian depan, masih menampakkan keangkuhannya. Terbuat dari kayu jati tebal sekitar 10 sentimeter, dan tinggi lebih dari tiga meter. Dicat berwarna merah menyala, pintu tersebut tampak kokoh dan berwibawa.
Sementara itu ketika memasuki bagian dalam gedung, tampak anggun tetapi sederhana. Hanya anak tangga menuju lantai dua yang terkesan mewah. Anak tangga tersebut dicat berwarna merah dan dihiasi Singa berukir di bagian bawahnya.
Di bagian bawah gedung, tersimpan puluhan koleksi berharga. Mulai dari batu-batuan zaman neolitikum dan peninggalan Kerajaan Purnawarman, hingga uang perak dan timbangan barang zaman Portugis.
Di bagian atas gedung, tersimpan puluhan koleksi barang-barang furniture. Kursi jati berumur ratusan tahun, meja pertemuan zaman Belanda, lemari arsip zaman VOC, tempat tidur raksasa, hingga kursi santai dan cermin kuno semua tersedia. Bahkan lukisan kayu yang menggambarkan keadilan Raja Sulaeman (Solomon) masih terpelihara dengan baik. Di samping koleksi yang dipamerkan, masih ada barang-barang lainnya seperti timbangan kuno yang belum dipamerkan karena keterbatasan ruangan.
v Di dalam museum fatahillah terdapat berbagai parasasti, diantaranya adalah :
- Prasasti Ciaruteun
Pada 1981 batu itu diangkat dan diletakkan di bawah cungkup seperti apa yang terlihat sekarang. Karena lokasi awal batu tersebut di tepi Sungai Ciaruteun, maka batu tersebut dikenal dengan nama Prasasti Ciaruteun.
Prasasti Telapak Gajah bergambar sepasang telapak kaki gajah yang diberi keterangan satu baris berbentuk puisi berbunyi:
jayavi s halasya tarumendrsaya hastinah airavatabhasya vibhatidam padadavayam
Terjemahannya :
Kedua jejak telapak kaki adalah jejak kaki gajah yang cemerlang seperti Airawata kepunyaan penguasa Tarumanagara yang jaya dan berkuasa.
2. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti Tugu merupakan prasasti yang terpanjang yang dikeluarkan Sri Maharaja Purnawarman. Prasasti ini dikeluarkan pada masa pemerintahan Purnnawarmman pada tahun ke-22 sehubungan dengan peristiwa peresmian (selesai dibangunnya) saluran sungai Gomati dan Candrabhaga.
Prasasti Tugu memiliki keunikan yakni terdapat pahatan hiasan tongkat yang pada ujungnya dilengkapi semacam trisula. Gambar tongkat tersebut dipahatkan tegak memanjang ke bawah seakan berfungsi sebagai batas pemisah antara awal dan akhir kalimat – kalimat pada prasastinya.
Teks : pura rajadhirajena guruna pinabahuna khata khyatam purim prapya candrabhagarnnavam yayau// pravarddhamane dvavingsad vatsare sri gunau jasa narendradhvajabhutena srimata purnavarmmana// prarabhya phalguna mase khata krsnastami tithau caitra sukla trayodasyam dinais siddhaikavingsakaih ayata satsahasrena dhanusamsasatena ca dvavingsena nadi ramya gomati nirmalodaka// pitamahasya rajarser vvidaryya sibiravanim brahmanair ggo sahasrena prayati krtadaksina//
Terjemahan: “Dahulu sungai yang bernama Candrabhaga telah digali oleh maharaja yang mulia dan yang memilki lengan kencang serta kuat yakni Purnnawarmman, untuk mengalirkannya ke laut, setelah kali (saluran sungai) ini sampai di istana kerajaan yang termashur.
Pada tahun ke-22 dari tahta Yang Mulia Raja Purnnawarmman yang berkilau-kilauan karena kepandaian dan kebijaksanaannya serta menjadi panji-panji segala raja-raja, (maka sekarang) beliau pun menitahkan pula menggali kali (saluran sungai) yang permai dan berair jernih Gomati namanya, setelah kali (saluran sungai) tersebut mengalir melintas di tengah-tegah tanah kediaman Yang Mulia Sang Pendeta Nenekda (Raja Purnnawarmman). Pekerjaan ini dimulai pada hari baik, tanggal 8 paro-gelap bulan Caitra, jadi hanya berlangsung 21 hari lamanya, sedangkan saluran galian tersebut panjangnya 6122 busur. Selamatan baginya dilakukan oleh para Brahmana disertai 1000 ekor sapi yang dihadiahkan”
3. Prasasti Kebun Kopi
Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor
v Penjara yang ada di Museum Fatahillah :
- Penjara Bawah Tanah
bola-bola besi yang ada di penjara bawah tanah
Ruangan itu berbentuk setengah lingkaran, gelap, pengap, dan terletak di bagian bawah gedung tua berumur 300 tahun yang dibangun tahun 1707. Seluruh dindingnya terbuat dari tembok beton dan hanya di bagian depan terdapat jendela kecil dengan jeruji besi yang sangat kekar. Keseraman menyergap dari bangunan tua tersebut saat kita melihat puluhan bola besi seukuran bola voli. Beratnya ditaksir sekitar 100 kilogram, sehingga didorong pun sangat sulit bergerak dari tempatnya. Bola-bola besi itulah yang diikatkan pada kaki para tahanan pada zaman VOC dulu.
Selain kaki diikat bola besi, para tahanan itu dikurung dalam ruangan pengap, gelap, dan tanpa ventilasi udara. Jumlah tahanannya tidak tanggung-tanggung, bisa sekitar 80 orang di dalam ruangan pengap berukuran sekitar delapan meter dan lebar tiga meter.
Menurut bukti-bukti sejarah, bukan hanya perampok, garong, atau maling yang sempat menghuni penjara seram tersebut, tetapi mantan Gubernur Jenderal Belanda di Sri Lanka, Petrus Vuyst, pernah juga disekap dalam ruangan pengap tersebut. Penyebabnya bukan karena memberontak tetapi karena mengidap penyakit gila.
Yang lebih kejam lagi, seusai pemberontakan Cina di Batavia tahun 1740, sekitar 500 orang Cina disekap dalam ruangan sempit itu. Setiap hari para tahanan yang kurus kering itu cuma diberi nasi encer dan air tawar. Selanjutnya satu per satu orang Cina tersebut dikeluarkan dan dihukum mati dengan cara digantung di alun-alun depan Gedung Museum Sejarah Jakarta sekarang.
v Alat Musik yang ada di Museum Fatahillah :
- Instrument musik Gambang Kromong
Gambang kromong adalah sebuah seni tradisi masyarakat betawi.
2. Instrument Tanjidor
Salah satu karya terkenal yang ada di museum Fatahillah adalah Pertempuran Sultan Agung melawan J.P Coen. Lukisan terbesar karya S Sudjojono yang berukuran 3 x 10 meter, l ukisan yang dipajang di Museum Sejarah Jakarta sejak tahun 1974 ini adalah salah satu lukisan luar biasa dari S Sudjojono yang dilukis 100 persen oleh beliau sendiri tanpa bantuan orang lain.
Pada tahun 1614 VOC (yang saat itu masih bermarkas di Ambon) mengirim duta untuk mengajak Sultan Agung bekerja sama namun ditolak mentah-mentah. Pada tahun 1618 Mataram dilanda gagal panen akibat perang yang berlarut-larut melawan Surabaya. Meskipun demikian, Sultan Agung tetap menolak bekerja sama dengan VOC. Pada tahun 1619 VOC berhasil merebut Jakarta dan mengganti namanya menjadi Batavia. Markas mereka pun dipindah ke kota itu. Menyadari kekuatan bangsa Belanda tersebut, Sultan Agung mulai berpikir untuk memanfaatkan VOC dalam persaingan menghadapi Surabaya dan Banten. Maka pada tahun 1621 Mataram mulai menjalin hubungan dengan VOC. Kedua pihak saling mengirim duta besar. Akan tetapi, VOC ternyata menolak membantu saat Mataram menyerang Surabaya. Akibatnya, hubungan diplomatik kedua pihak pun putus.
Menyerbu Batavia
Sasaran Mataram berikutnya setelah Surabaya jatuh adalah desa Banten. Akan tetapi posisi Batavia yang menjadi penghalang perlu untuk dihancurkan terlebih dahulu.
Bulan April 1628 Kyai Rangga bupati Tegal dikirim sebagai duta ke Batavia untuk menyampaikan tawaran damai dengan syarat-syarat tertentu dari Mataram. Tawaran tersebut ditolak pihak VOC sehingga perang pun menjadi pilihan berikutnya. Maka, pada bulan Agustus 1628 pasukan Mataram dipimpin Tumenggung Bahurekso bupati Kendal tiba di Batavia. Pasukan kedua tiba bulan Oktober dipimpin Pangeran Mandurareja (cucu Ki Juru Martani). Total semuanya adalah 10.000 prajurit. Perang besar terjadi di benteng Holandia. Pasukan Mataram mengalami kehancuran karena kurang perbekalan. Menanggapi kekalahan ini Sultan Agung bertindak tegas. Pada bulan Desember 1628 ia mengirim algojo untuk menghukum mati Bahurekso dan Mandurareja. Pihak VOC menemukan 744 mayat orang Jawa berserakan dan sebagian tanpa kepala. Sultan Agung kembali menyerang Batavia untuk kedua kalinya.
Pasukan pertama dipimpin Adipati Ukur berangkat pada bulan Mei 1629, sedangkan pasukan kedua dipimpin Adipati Juminah berangkat bulan Juni. Total semua 14.000 orang prajurit. Kegagalan serangan pertama diantisipasi dengan cara mendirikan lumbung-lumbung beras di Karawang dan Cirebon. Namun pihak VOC berhasil memusnahkan semuanya. Maka, serangan kedua Sultan Agung pun berhasil membendung dan mengotori Sungai Ciliwung mengakibatkan timbul wabah penyakit kolera melanda Batavia. Gubernur jenderal VOC yaitu J.P. Coen tewas menjadi korban wabah tersebut.
Sumber:
- Survey ke Museum Fatahillah
- www.dongengkakrico.com
- www.beritajakarta.com
- belanegarari.wordpress.com
- stefanusakim.multiply.com
- www.arsitekturindis.com
- http://www.jurnalbogor.com
- http://adeirawan74.wordpress.com
- http://www.iklanmax
- http://chanisia.wordpress.com/2009/11/21/museum-fatahillah-jakarta/